CIKARANG PUSAT – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Syahrir menilai pembelajaran tatap muka membutuhkan kepastian agar dunia pendidikan tidak menjadi culster baru penyebaran covid-19. Makanya dibutuhkan kepastian dari agar dunia pendidikan benar-benar steril dari penyebaran virus tersebut.
“Untuk kegiatan belajar mengajar ini kita butuh kepastian untuk penyelengarannya tidak mengakibatkan klaster baru dari giat tatap muka,” jelas Syahrir.
Dia mengemukakan hal tersebut terkait viralnya pernyataan dari Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim terkait sekolah tatap muka yang belum dibukan dibeberapa wilayah Kabupaten/kota. Bahkan, menteri pendidikan itu menyerahkan langsung soal tatap muka ke masing-masing kota dan kabupaten yang masih menggelar sekolah online.
Menurut Syahrir, harus ada sarana dan prasana serta infrastruktur untuk menunjang meminimalisir penyebaran covid-19. Jangan sampai, kebijakan menggelar proses pendidikan tatap muka tak didukung dengan penerapan prokes yang maksimal.
“Untuk penyelenggaraan sekolah tatap muka aman bagi siswa didik dengan menyiapkan prasarana dan infrastruktur yang aman dari penyebaran covid-19 sebagai klaster baru, semua ini untuk memastikan agar proses tatap muka bias terlaksana dengn baik prosesnya,” tandasnya.
Selain itu, politisi Gerindra itu meminta agar ada regulasi dari kementerian pendidikan mengenai belajar tatap muka. Artinya, semua perangkat pemeritah baik dari pusat dan daerah juga terlibat agar pendidikan tatap muka bisa segera dijalankan ditiap wilayah kabupaten dan kota. (IB)
Komentar