KABUPATEN BEKASI, indexbekasi – Negatifnya citra organisasi kemasyarakat (Ormas) tak menyurutkan langkah Eko Triyanto memegang komando Ormas Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Bekasi. Sebaliknya, pria berdarah asli Kabupaten Bekasi ini ingin membuktikan jika peran ormas baik dan sangat penting untuk menyatukan komponen berbagai anak bangsa.
“Kita tegaskan kepada anggota, kita berangkat dilembaga ini untuk benar-benar menerapkan AD/ART sesuai visi dan misi yaitu menyatukan komponen anak bangsa, tidak ada keributan dan lainnya, kami juga selalu bersinergi dengan TNI dan Polri,” ujar Ketua LMP Kabupaten Bekasi, Eko Triyanto.
Eko didapuk menjadi Ketua LMP Kabupaten Bekasi sejak 2019. Sebelumnya, pada tahun 2016, sudah menjabat sebagai ketua harian LMP Kabupaten Bekasi.
Pria kelahiran 12 Maret 1982 ini juga tak pernah terpikirkan menjadi ketua salah satu ormas yang anggotanya mencapai 3200 orang yang tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi. sejak kecil, ia hanya terpikir ingin menjadi usahawan atau wiraswasta.
Namun, alur jalan hidup membuatnya harus aktif berogansiasi. Lewat organisasi keormasan, Eko meyakini bisa berpartisipasi membangun Kabupaten Bekasi yang lebih baik lagi kedepannya. Terutama, selalu bersuara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bekasi.
Ditengah-tengah luasnya kawasan industry, ia ingin kawasan industry memberikan dampak positif seperti penyerapan tenaga kerja local yang lebih maksimal. sampai saat ini, penyerapan tenaga kerja lokal oleh industri di Kabupaten Bekasi masih sangat minim.
Tak hanya itu, suami dari Desi Lestari ini juga aktif sebagai Ketua Harian Bandung Karate Club (BKC) yang menaungi 25 perguruan. Di BKC, Eko membina sekitar 2000 anak sekolah yang aktif sebagai anggota BKC Kabupaten Bekasi.
Bahkan, dari tangan dingin para pelatih di BKC sudah melahirkan atlet-atlet berprestasi yang telah menjuari karate tingkat nasional dan international.
“Jadi sudah ada atlet yang telah mengukir prestasi ditingkat provinsi, nasional juga bahkan pernah juara di Thailand, Malaysia dan Batam itu sering sekali,” katanya.
Kepedulian alumni dari Unikom Bandung ini sangat serius dibidang pengembangan atlet karate. Meskipun sampai saat ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah, Eko tetap bersemangat untuk mengembangkan atlet karate Kabupaten Bekasi untuk berprestasi dikancah olahraga tingkat nasional dan international.
“Sampai saat ini kita mandiri iuran dari para anggota, pembinaan dari pemerintah belum atau sangat minim dan belum kita terima,” ucapnya.
Meski begitu, Eko berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah Kabupaten Bekasi. jangan sampai, saat ada ivent besar, Pemkab Bekasi malah menyertakan atlet dari luar. Sementara potensi atlet daerah sendiri ada.
“Itu yang harus kita hilangankan, kita harus ambil bibit atlet dari Kabupaten Bekasi kab bekasi,” tandasnya. (IB)
Komentar