SPANYOL – Menteri Hak Sosial Spanyol Ione Belarra meminta komunitas internasional memberikan sanksi kepada Zionis Israel karena telah melakukan “genosida terencana” terhadap warga Palestina di Gaza. Pemimpin partai sayap kiri Podemos ini juga mengecam para pemimpin dunia karena dinilai memiliki standar ganda atas kasus Gaza dengan Ukraina.
“Saat terjadi serangan ke Ukraina, para pemimpin dunia ikut mengecam tetapi saat pemboman Israel di Gaza hanya kehingan yang memekakkan telinga. Zionis Israel harus mengakhiri rencana genosida terhadap rakyat Palestina,” tegas Belarra pada Rabu (08/11/2023).
Menurut Ione Bellara, kasus genosida yang dilakukan Zionis Israel di Gaza Palestina sangat jelas sekali. Dimana pemboman yang dilakukan tantara Zionis itu sebagian besar anak-anak, ibu dan orang tua yang putus asa karena menyaksikan setiap hari pembunuhan atas keluarga terdekatnya.
“Ada keheningan yang memekakkan telinga di banyak negara dan begitu banyak pemimpin politik yang bisa melakukan sesuatu. Saya berbicara tentang apa yang saya ketahui dengan baik, yaitu Uni Eropa. Tampaknya kemunafikan yang ditunjukkan oleh Komisi Eropa tidak dapat diterima,” sindirnya.
Bellara juga menegaskan Spanyol dan negara-negara lain harus memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai protes terhadap serangan tantara zionis terhadap Gaza.
Pada tanggal 7 Oktober, kelompok Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel, menewaskan lebih dari 1.000 warga Israel dan menawan ratusan orang.
Dengan tujuan menghancurkan Hamas, Israel kemudian mulai membombardir Gaza, salah satu wilayah terpadat di dunia, menewaskan lebih dari 10.000 orang, termasuk banyak anak-anak.
Sebelumnya diberitakan jika warga negara Spanyol terjebak di kedua sisi krisis ini. Surat kabar El Pais, mengutip sumber diplomatik, melaporkan bahwa Ivan Illarramendi, yang diculik oleh Hamas pada 7 Oktober, telah meninggal. Dia tinggal di kibbutz. Spanyol juga merupakan salah satu negara Barat yang berupaya mengevakuasi sebagian warganya dari Gaza.
Sumber : Al Jazzera
Komentar