YAMAN – Juru bicara Houthi mengatakan para pejuangnya telah membajak kapal kargo, yang dilaporkan milik seorang pengusaha Israel. Mereka telah mengambil alih sebuah kapal milik Israel di Laut Merah bagian selatan.
Zionis Israel kebakaran jenggot dengan menggambarkan insiden tersebut sebagai “tindakan terorisme Iran” yang memiliki konsekuensi terhadap keamanan maritim internasional.
Seorang juru bicara militer Houthi mengkonfirmasi kepada Al Jazeera pada hari Minggu bahwa para pejuangnya membajak kapal kargo milik Inggris dan yang dioperasikan Jepang.
Setidaknya 22 orang berada di dalam Galaxy Leader – dilaporkan sebagian dimiliki oleh seorang pengusaha Israel – yang sedang dalam perjalanan dari Turki ke India.
“Kami telah menerima konfirmasi dari pejabat Houthi bahwa mereka membajak kapal ini. Sebelumnya hari ini (Minggu], mereka mengumumkan dimulainya operasi untuk menyerang kapal-kapal berbendera Israel. Mereka memperingatkan pelaut internasional untuk tidak bekerja di perusahaan semacam itu,” kata Mohammed al-Attab dari Al Jazeera, melaporkan dari ibu kota Yaman, Sanaa.
“Kami memperlakukan para kru sesuai dengan norma dan prinsip Islam,” kata juru bicara militer Houthi Yaman Yahya Saree dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam.
Dia memperbarui peringatan bahwa kapal apa pun milik Israel atau mereka yang mendukungnya akan menjadi target sah pasukan Houthi.
“Kami menegaskan kelanjutan operasi militer kami terhadap [Israel] sampai agresi dan kejahatan buruk terhadap saudara-saudara Palestina kami di Gaza dan Tepi Barat berhenti,” kata Saree.
Kelompok Houthi, yang didukung oleh Teheran, telah melancarkan beberapa serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap Israel sejak serangan terbaru di Jalur Gaza yang terkepung dimulai pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 12.300 warga Palestina, termasuk 5.000 anak-anak.
Pemerintah Israel menyebut pembajakan itu sebagai “peristiwa yang sangat serius di tingkat global”. Laknatullah Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak terlibat dalam kepemilikan kapal, pengoperasian atau susunan awak internasionalnya.
“Ini adalah tindakan terorisme Iran lainnya yang mewakili peningkatan permusuhan Iran terhadap warga dunia bebas, dengan konsekuensi internasional terkait keamanan rute pelayaran global,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan AS “menyadari situasi ini dan memantaunya dengan cermat”.
“Penyitaan kapal Galaxy Leader di Laut Merah oleh Houthi merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS dalam sebuah pernyataan.
“Kami menuntut pembebasan segera kapal dan awaknya. Kami akan berkonsultasi dengan mitra PBB kami untuk langkah selanjutnya yang tepat.”
“Apa yang kami pahami adalah bahwa perusahaan pelayaran tersebut sebagian dimiliki oleh seorang pengusaha Israel dan ini bukan pertama kalinya salah satu kapalnya dicegat. Pada tahun 2021, salah satu kapalnya juga menjadi sasaran,” kata Sara Khairat dari Al Jazeera, melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki.
Dorsa Jabbari dari Al Jazeera, melaporkan dari Teheran, mengatakan belum ada bukti yang dikemukakan Israel bahwa Iran berada di balik pembajakan tersebut.
“Ini adalah tuduhan yang dibuat oleh kantor perdana menteri Israel tanpa bukti nyata yang mendukungnya,” katanya.
Perang di Gaza telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, dan organisasi internasional dan para pemimpin politik memperingatkan potensi konflik regional yang lebih luas.
“Iran di masa lalu telah menjauhkan diri dari berbagai kelompok bersenjata di Timur Tengah yang menentang Israel,” kata Jabbari.
“Tetapi mengingat pemboman terus-menerus yang dilakukan Israel terhadap Gaza dan apa yang mereka sebut sebagai ‘genosida’ terhadap penduduk Palestina, Iran mengatakan bahwa konflik tersebut dapat menyebar,” tandasnya.
Sumber : Aljazera
Komentar