CIKARANG TIMUR – Analis Kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Pariwisata Waryanto menjadi inovator Ngapepar atau Ngariung Penggiat Pariwisata. Ide adanya Ngapepar diawali banyaknya orang yang datang dari berbagai kalangan dan usia membicarakan ide, konsep dan program mengenai pariwisata di Kabupaten Bekasi.
Waryanto mengaku banyak kedatangan tamu dari komunitas, pegiat seni dan budaya, dari penggiat Pariwisata, anak-anak pelajar mahasiswa, pemerhati pariwisata Kabupaten Bekasi sampai kelompok ekonomi kreatif.
“Mereka semua pada punya ide, saya mikir, ini kayanya peluang luar biasa yang perlu kita fasilitasi,” jelas Waryanto di kantornya, Cikarang Timur beberapa waktu lalu.
Singkatnya, Menurut Waryanto, Ngapepar adalah wadah menyatukan berbagai komunitas, di segala usia untuk membicarakan ide-ide Pariwisata.
“Saya ngumpulin teman-teman, coba kalian hobinya apa, dikembangkan dan kami fasilitasi, akhirnya jadi kegiatan di tahun 2021, kita bikin kerajinan logam, bambu sama anyaman. Jadilah kegiatan,” jelasnya.
Setelah berhasil menjalankan kegiatan kerajinan, Waryanto mengatakan telah mempromosikan kegiatan tersebut ke perusahaan, komunitas mahasiswa di Bandung. Bahkan sempat mendapat apresiasi melalui bantuan.
“Mereka mengapresiasi, saya dapat bantuan seperti bangku-bangku, dari mahasiswa Bekasi yang kuliah di UPI, ada 8 set, saya juga dapat bantuan lagi, mesin CNC dari pengrajin bambu, dari pengrajin bambu di Bojongmangu. Dari PT Komatsu juga, kita juga dapat bantuan komputer 2 unit. Bahkan mereka menantang untuk membuat pengembangan dan membuat pameran,” paparnya.
Bahkan melalui Program ini, Waryanto selaku agen perubahan, pernah berhasil mendapatkan penghargaan dari Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan.
Dalam implementasinya, Dinas Pariwisata tengah melakukan upaya untuk memberikan sertifikasi profesi bagi Tour Guide Kabupaten Bekasi dan Jabodetabek serta melakukan kunjungan ke perusahaan untuk berkolaborasi.
Bahkan pihaknya juga telah melakukan kunjungan promosi Wisata Industri ke PT Diamond di kawasan MM 2100. “Event perdananya sudah kita lakukan juga sejak 10-11 Agustus lalu dalam upaya menciptakan wisata Industri agar wisatawan lebih antusias berwisata ke Kabupaten Bekasi,” katanya.
“Harapan kami dari Dispar juga dengan ramainya wisata industri oleh wisatawan yang datang ke Kabupaten Bekasi, ada dampak ekonominya, karena wisatawan makan, menginap serta jajan di sini tentunya. Ini terus akan kita kembangkan dengan mengunjungi perusahaan lain, agar bisa bergabung menjadi tujuan wisata,” tandasnya. (**)
Komentar