JAWA BARAT, Bandung – Saat ini, sector UMKM mengalami trend perkembangan positif menyokong roda perekonomian nasional. Itu dibuktikan dengan bertambahnya jumlah UMKM setiap tahunnya baik di kota/kabupaten Jawa Barat.
Menurut Komisi I DPRD Jawa Barat H. Syahrir, pertumbuhan positif itu juga dikuatkan dengan data Kementerian Koperasi dan UKM. Dimana Kontribusi UKM terhadap PDB Nasional cukup baik.
“Jadi pertumbuhannya itu luar bisa mengarah ke trend posisit, setiap tahun pasca pendemic covid-19, UMKM kita terus berkembang,” kata H. Syahrir pada Kamis (28/11/2023).
Namun, politisi partai Gerindra itu menyayangkan masih rendahnya prodesionalisme tenaga pengelola UMKM. Padahal, peran SDM mengelola UMKM ini menjadi salah satu factor penting agar eksistensi UMKM bisa go baik nasional atau international.
“Tapi masih dirasa rendahnya profesionalisme tenaga pengelola UMKM di daerah,” katanya.
Syahrir memaparkan ada beberapa factor yang menjadi pemicu rendahnya kualits pengelola UMKM, di antaranya keterbatasan permodalan dan kurangnya akses terhadap perbankan dan pasar.
Selain itu, kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang. Seharusnya, di era teknologi sekarang ini, SDM sudah seharusnya dibekali kemampuan mengelola teknologi seperti medsos agar memperkuat jaringan pemasaran.
“Jadi pusat jangan cuma hanya seremonial, seremonial UMKM saja, kucurkan dan hadirkan ciptakan wirausha baru membuka peluang ekonomi dengan potensi local,” sindirnya.
Dengan begitu, Dia yakin uang yang beredar di derah berputar maksimal dan tidak lari ke luar negeri. Itu, katanya, menjadi syarat mutlak UMKM dapat memajukan dan menumbuhkembangkan perekonomian nasinal.
“Dengan mengangkat sumber daya alam lokal yang dapat dijadikan komoditas ekonomi dan diberikan pelatihan teknologi untuk bisa berkelanjutan dan siap bersaing didampingin perbankan lokal bersinergi dan memberikan manfaat kemajuan UMKM di daerahnya,” tandasnya. (**)
Komentar