BEKASI-Amandel atau tonsilitis merupakan penyakit bakteri atau virus yang menyebabkan demam dan sakit tenggorokan. Penyakit ini kerap dirasakan oleh semua usia baik anak-anak maupun orang dewasa.
Hal ini yang dirasakan Dwiky Hermawan Yudho. Pria yang akrab dipanggil Dwiky merupakah salah satu peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) sejak 2016. Selama terdaftar menjadi peserta JKN, Dwiky mengaku sering menggunakan pelayanan kesehatan untuk pengobatan termasuk dalam pengobatan penyakit amandelnya.
”Di tahun 2021 saya mendapatkan pengobatan operasi amandel. Alhamdulillah saya sudah terdaftar menjadi peserta JKN sejak lama bersama orang tua saya pada kepesertaan PPU Badan Usaha yang iurannya dibayarkan perusahaan tempat saya bekerja. Jadi selama pengobatan saya tidak mengeluarkan sedikitpun biaya. Saya tau biaya pengobatan itu tidak murah. Jadi untuk jaga-jaga saya dan keluarga sudah bergabung menjadi Peserta JKN,” ujar Dwiky, Rabu (24/1).
Penyakit yang Dwiky rasakan bermula ketika ia merasakan tenggorokannya sakit. Ia berpikir hanya sakit radang tenggorokan seperti biasa. Namun semakin hari kondisinya menjadi semakin bertambah buruk, menurutnya hal ini dilatarbelakangi oleh kebiasannya yang suka merokok dan mobilitasnya menggunakan sepeda motor tanpa menggunakan masker. Akhirnya dengan kondisi tersebut keluarga Dwiky memutuskan untuk membawanya ke fasilitas kesehatan tingkat pertama.
”Awalnya saya merasa radang tenggorokan, demam, pusing dan tidak enak badan. Mungkin hal ini disebabkan oleh kebiasaan saya yang suka merokok dan mobilitas menggunakan sepeda motor tanpa masker. Sempat waktu itu saya tahan-tahan dan dibuat istirahat tapi ko makin lama saya merasa sudah tidak kuat. Langsung oleh keluarga saya dibawa ke klinik. Waktu di cek ternyata amandel saya bermasalah dan diberikan rujukan ke rumah sakit. Disana baru saya diinfokan harus mendapatkan penanganan operasi,” ujarnya,
Tidak hanya pengobatan amandel, Dwiky yang kesehariannya bekerja sebagai telekolekting di salah satu perusahaan di Kabupaten Bekasi juga kerap menggunakan pelayanan Program JKN untuk membantunya ketika ia mendapatkan serangan penyakit lainnya sepeti flu dan demam. Di tengah perbincangan, Dwiky menyampaikan apresiasinya atas kinerja BPJS Kesehatan yang terus memberikan pelayanan baik serta inovatif kepada masyarakat, terutama dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
”Saya termasuknya sering menggunakan BPJS kesehatan untuk berobat, hampir tiga bulan sekali saya berobat di Klinik Almira faskes saya terdaftar. Biasanya saya berobat Ketika saya sakit flu, batuk atau ISPA. Saat ini saya lihat BPJS Kesehatan sudah sangat bagus. Sekarang sudah ada berbagai teknologi yang sudah dipadukan dengan BPJS Kesehatan seperti Mobile JKN. Jadi kita bisa melihat banyak informasi yang disediakan dalam fitur di aplikasi Mobile JKN,” tuturnya.
Di akhir perbincangan, Dwiky menuturkan harapannya agar kedepannya BPJS Kesehatan dapat terus mengelola Program JKN agar menjadi semakin baik dan berkesinambungan, karena menurutnya program tersebut banyak hal positifnya bagi masyarakat terlebih bagi masyarakat yang sangat membutuhkan biaya ketika sakit. Ia juga berjanji akan mengajak orang-orang di sekelilingnya untuk mendukung Program JKN kearah lebih baik.
”Saya berharap agar kedepannya BPJS Kesehatan dapat terus mengelola Program JKN ini kearah yang lebih baik dan berkesinambungan. Berdasarkan pengalaman saya, banyak manfaat yang bisa didapatkan masyarakat dengan terdaftar kedalam Program JKN. Saya juga berjanji akan selalu mendukung Program JKN dan mengajak orang-orang terdekat saya untuk mendaftarkan dirinya beserta keluarga kedalam program ini,” pungkasnya. (**)
Komentar