KABUPATEN BEKASI – Mata merupakan alat indera penting yang dimiliki oleh setiap manusia. Penggunaan gadget dalam rentan waktu yang cukup tinggi saat ini menjadi salah satu alasan yang menyebabkan kesehatan pada mata terganggu. Orang dewasa bahkan anak-anak sudah harus menggunakan kacamata untuk membantu penglihatan.
Seperti yang dialami oleh salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang akrab disapa Yara. Menjadi salah seorang pegawai di sebuah instansi pemerintah di Kabupaten Bekasi yang setiap harinya selalu berhadapan dengan handphone dan juga layar laptop membuat Yara harus menggunakan kacamata untuk membantu penglihatannya.
”Saya sebelum bekerja tidak pakai kacamata tapi memang sudah merasakan pada bagian mata tidak nyaman seperti ada yang mengganjal dan setelah bekerja masuk tahun ke empat barulah lama-lama saya melihat benda yang agak jauh menjadi buram. Ditambah mual dan juga mata sensitif sering keluar air mata. Akhirnya saya memutuskan untuk ke klinik tempat saya terdaftar, di situ saya diberikan rujukan ke Rumah Sakit Cibitung Medika. Sampai di rumah sakit saya dicek ternyata saya ada silinder dan diberikan obat sama surat tebus kacamata di optik,” ujar Yara kepada tim Jamkesnews, Jumat (15/03).
Perempuan kelahiran Pacitan, Jawa Timur ini mengungkapkan selama mendapatkan pelayanan dirinya merasa sangat dimudahkan. Ia merasa senang dan puas lantaran kacamata yang ia dapatkan tidak kalah bagus kuliatas dan modelnya dengan kacamata-kacamata lainnya. Tidak hanya itu, menurutnya pelayanan yang ia terima baik di klinik, rumah sakit dan juga optik semua baik. Bahkan untuk dirinya yang baru pertama kali mengklaim kacamata dirinya merasa sangat terbantu dengan penjelasan yang diberikan petugas di optik.
”Sebelum saya klaim kacamata, dipikiran saya itu sangat ribet dan kualitas kacamata yang saya dapatkan jelek. Tapi semua terbantahkan ketika saya membuktikannya secara langsung. Mulai dari klinik dan rumah sakit semuanya sangat mudah saya urus. Apalagi ketika saya klaim kacamata di Optik Kasoem, benar-benar saya dibuat terkejut dengan model yang ditawarkan dan penjelasan dari petugasnya. Sangat puas sekali pokoknya. Bahkan saat saya lihat model kacamata yang disediakan juga kekinian semua, bagus-bagus banget,” ujarnya sambil memperlihatkan kacamatanya.
Yara menuturkan beberapa teman kerjanya juga ikut menanyakan kacamata yang ia kenakan. Ia mendapat apresiasi dan pertanyaan dari teman-temannya terkait kacamatanya. Dengan senang hati ia memberikan informasi kepada temannya dengan menyebut bahwa mengklaim kacamata dapat dilakukan dengan menggunakan BPJS Kesehatan.
”Caranya sangat mudah ya cuma perlu ke klinik terdaftar lalu dilanjutkan ke rumah sakit buat diperiksa dan terakhir diberikan surat tebus kacamata. Waktu itu, saya pilih Optik Kasoem buat tebus kacamatanya, karena saya lihat waktu jalan-jalan ada Optik Kasoem dan ternyata saya bisa tebus di sana. Pastinya sangat puas dengan pelayanan yang diberikan. Setiap pertanyaan saya dijawab dengan baik oleh petugas. Sempat bingung waktu saya pilih kacamata yang pas karna semua modelnya bagus-bagus. Tapi saya dilayani dan dibantu untuk mendapatkan kacamata yang sesuai dengan bentuk muka saya. Sangat baik sekali pastinya,” tuturnya.
Di akhir perbincangan, Yara mengajak masyarakat yang ingin mengklaim kacamata agar tidak khawatir dan mengabaikan berita yang buruk mengenai klaim kacamata dari BPJS Kesehatan. Menurutnya sama sekali tidak sulit dan bahkan sangat mudah ia rasakan. Ia juga menyarankan kepada masyarakat yang belum bergabung sebagai peserta JKN agar segera bergabung menjadi peserta lantaran manfaat yang begitu besar yang didapatkan. (**)
Komentar