JABABEKA – Sekitar 10 tahun terakhir tren Korea telah menjadi fenomena yang sangat kuat di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Pengaruh budaya Korea telah merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari musik dan drama hingga fashion dan kuliner.
Kian maraknya tren Korea di Indonesia juga merambah ke Kota Jababeka Cikarang dan terwujud melalui sektor industri, bisnis dan pendidikan. Kota mandiri ini bahkan menjadi saksi dari integrasi budaya dan bisnis Korea yang semakin mendalam. Perusahaan-perusahaan Korea mulai berinvestasi di kota ini sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan serta memperkuat hubungan ekonomi antara Korea dan Indonesia.
Perkembangan Kota Jababeka Cikarang dari tahun ke tahun pun semakin masif. Berdiri di atas lahan seluas 5.600 hektare, salah satu proyek kota mandiri dari PT Jababeka Tbk yang hadir sejak tahun 1989 ini telah menjadi rumah dan tempat beraktivitas yang nyaman tidak hanya bagi masyarakat Indonesia melainkan juga warga negara asing.
Sebagai kota yang memadukan komplek hunian dengan kawasan industri, Kota Jababeka kini dihuni oleh lebih dari 2.000 perusahaan nasional dan multinasional dari 34 negara. Diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Australia, Jepang, China, Taiwan, Singapura, hingga Malaysia. Termasuk Korea yang juga punya basis komunitas kuat di Kota Jababeka.
“Kehadiran ekspatriat Korea di Kota Jababeka di Cikarang tidak hanya mencerminkan peluang investasi bisnis menjanjikan, tetapi juga menandai sebuah kolaborasi budaya yang kaya dan dinamis. Sebagai salah satu kota mandiri terkemuka di Indonesia, Kota Jababeka menjadi magnet bagi para pengusaha dan profesional Korea yang mencari peluang baru dan lingkungan bisnis yang menguntungkan,” ujar General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence, Ferry Thahir.
Penguatan komunitas korea di Kota Jababeka juga semakin diperkuat oleh President University. Pada Jumat, 7 Juni 2024, President University menggelar acara Korean Day yang ditujukan untuk mempromosikan dan merayakan budaya Korea, terutama dalam konteks pendidikan dan pertukaran budaya. Di samping itu, acara ini turut bertujuan menarik lebih banyak mahasiswa dari Korea dan menunjukkan komitmen universitas terhadap keragaman dan inklusivitas, serta menonjolkan program konsentrasi K-Wave yang menarik bagi mahasiswa asing, khususnya dari Korea.
“Konsentrasi K-Wave di President University adalah program yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mendalam tentang gelombang budaya populer Korea, yang mencakup segala hal dari musik (K-Pop), drama televisi (K-Drama), film, hingga fashion dan teknologi,” jelas Rektor President University, Handa S. Abidin, SH, LL.M., Ph.D.
Handa menambahkan, “Program konsentrasi K-Wave akan dibuka pada tahun ajaran baru, dan tidak hanya fokus pada aspek hiburan dan budaya tapi juga mencakup pembelajaran tentang inovasi bisnis dan strategi global yang diterapkan oleh industri hiburan Korea.”
Shin Tae Yong, pelatih tim nasional sepak bola Indonesia yang turut hadir dalam acara Korean Day menyebut kolaborasi antara Korea dan Indonesia harus terus ditingkatkan. “Tujuannya agar potensi generasi muda Indonesia terus unggul, tidak hanya dari sisi olahraga tetapi juga pendidikan. Kegiatan seperti Korean Day merupakan langkah penting dalam mempererat hubungan kedua negara dan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas bagi generasi muda,” katanya.
Akomodir Kebutuhan Ekspatriat Korea
Keberadaan mahasiswa asing termasuk dari Korea di President University diharapkan dapat memberikan kontribusi ekonomi, salah satunya melalui pembukaan usaha atau bisnis di Indonesia, khususnya di kawasan Jababeka. Mengingat posisinya sebagai salah satu pusat ekonomi terbesar, maka kawasan ini sangat potensial dalam menawarkan peluang bisnis dan investasi yang dapat dimanfaatkan oleh para lulusan.
Lee Sang-deok yang merupakan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, dalam acara Korean Day menyampaikan bahwa Kota Jababeka Cikarang yang menjadi rumah bagi President University berada merupakan kawasan kota representatif yang dapat dikatakan sebagai jantung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan Korea yang berekspansi ke kawasan.
“Sekitar 3.000 perusahaan Korea telah masuk ke Indonesia dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Sebaliknya, sekitar 60.000 pekerja Indonesia bekerja di berbagai jenis industri di Korea dan mendapat ulasan positif. Didukung latar belakang tersebut, pertukaran dan kerja sama antara Korea dan Indonesia terutama belakangan ini terus bersinar,” ungkap Lee Sang-deok.
Kota Jababeka sebagai “rumah” bagi President University dan para mahasiswa telah melakukan berbagai terobosan dari segi lingkungan, sarana, dan prasarana. Kota Jababeka dilengkapi dengan fasilitas internasional, seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan kelas dunia, lapangan golf seluas 70 hektare (Jababeka Golf & Country Club), serta kegiatan perekonomian dengan jangkauan global. Mal dan area komersial juga dihadirkan guna mengakomodir kebutuhan hiburan masyarakat lokal maupun ekspatriat yang menetap di Kota Jababeka.
“Guna memastikan mahasiswa asing merasa nyaman seperti di negara mereka sendiri, Kota Jababeka menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan kuliner mancanegara. Selain itu, menyoal hunian bagi para ekspat, kami juga mengakomodir kebutuhan melalui produk yang dipasarkan sesuai aturan harga rumah yang boleh dibeli WNA,” imbuh Ferry Thahir.
Produk yang dimaksud adalah klaster Paradiso Golf Villas dan Kawana Golf Residence. Paradiso Golf Villas mengusung konsep smart life balance berpadu modern living, dengan fasilitas akses langsung ke lapangan golf dan club house yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki saja. Sedangkan Kawana Golf Residence merupakan satu-satunya serviced apartment yang punya akses langsung ke area golf dengan fasilitas lengkap yang diminati kalangan ekspatriat termasuk Korea.
“Harga hunian di Kota Jababeka pastinya lebih terjangkau dibandingkan negara tetangga seperti di Korea Selatan itu sendiri, lalu Malaysia, apalagi singapura. Meski lebih rendah, namun tetap menawarkan fasilitas lengkap bertaraf internasional. Terlebih pertumbuhan ekonomi wilayah Cikarang sangat menjanjikan, sehingga cocok untuk investasi,” tandas Ferry.
Dibekali konsep Live, Work, Play, penghuni klaster di Kota Jababeka dapat melakukan seluruh aktivitas dalam satu kawasan dengan akses mudah dan nyaman. Keamanan di Jababeka diklaim terjamin dengan sistem keamanan 24 jam, CCTV, Polres, dan Makorem. Saat ini, Jababeka tengah membangun command center untuk keamanan lebih intens. Untuk diketahui juga, kota ini sepenuhnya berbasis digital dengan layanan respon aktif selama 24 jam untuk keluhan penghuni yang dapat diakses melalui aplikasi. (**)
Komentar