KABUPATEN BEKASI – Minimnya curah hujan berdampak pada sejumlah lahan pertanian yang mengalami kekeringan. Jika tak ditangani dengan baik, sektor pertanian di Kabupaten Bekasi terancam gagal panen.
Menanggapi itu, Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi menegaskan Pemkab Bekasi akan mengambil langkah cepat mengatasi lahan pertanian yang mengalami kekeringan. Bahkan dalam waktu dekat pihaknya akan menerbitkan status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan agar bisa mengoptimalkan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menanggulangi kekeringan pertanian.
“Nanti akan ada pernyataan bencana dari Bupati guna menyiapkan alokasi dana BTT ya, ini semua akan kita upayakan dan semua pihak akan kita libatkan stakeholder, bekerjasama dengan BBWS, PJT II dan pihak terkait lainnya,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi, juga akan menurunkan personel Satpol PP untuk menangani bangunan liar yang ada di pinggiran sungai, yang berpotensi mengganggu aliran sungai ke wilayah pertanian. Penertiban akan dibantu pihak TNI-Polri.
“Supaya nanti harapannya aliran atau suplai air bisa mengalir dengan baik, termasuk yang ada di Cikarang-Jati, Sukajaya, ini akan kita tinjau,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi akan melakukan upaya konkret. Apalagi menurutnya petani menjadi bagian penting dalam ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi.
“Produktivitas petani dan sebagainya itu kan terkait dengan ketahanan pangan ya. Ini penting bagi kita,” tandasnya.
Dia berharap dengan upaya ini, pertanian maupun petani bisa kembali dalam kondisi normal.
“Saya bisa pastikan ini berjalan dengan baik, karena ini ada hubungannya juga dengan instansi vertikal seperti BBWS maupun PJT II, akan kita upayakan maksimal,” pungkasnya. (**)
Komentar