CIKARANG PUSAT – Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia pada Bappeda Kabupaten Bekasi Fadli Marissatrio menjelaskan, Bappeda mendapat peran sebagai koordinator urusan lintas sektor dalam penanganan kasus stunting dan kemiskinan ekstrim Kabupaten Bekasi yang menjadi prioritas nasional.
Bappeda dalam hal pencapaian prioritas nasional seperti stunting dan kemiskinan ekstrim di dalam SK nya berperan sebagai koordinator dan menjadi sekretariat TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) dan TKPK (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) Tingkat Kabupaten.
Peran Bappeda antara lain pemetaan perencanaan program kegiatan pendukung stunting dan kemiskinan ekstrim, melakukan monitoring dan evaluasi. Serta memastikan kegiatan tersebut berjalan sesuai target yang di tetapkan,” papar Fadli Marissatrio.
Bappeda juga berperan dalam melakukan input data ke Aplikasi Aksi Konvergensi Stunting yang dimiliki oleh Bina Bangda Kemendagri dan Aplikasi P3KE Kemenko PMK RI terkait kemiskinan ekstrim.
Input data itu juga menjadi bagian penting memberikan informasi ke pusat dalam melakukan evaluasi ke daerah terkait penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem. Ketepatan input dan efektivitas pemerintah daerah dalam melaksanakan program stunting dan kemiskinan ekstrim menjadi dasar Pemerintah pusat melalui Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak KH. Ma’ruf Amin memberikan piagam penghargaan kinerja baik kategori penurunan kemiskinan ekstrim kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi serta memberikan dana insentif fiskal kategori kinerja baik penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim kepada Pemkab Bekasi.
Fadli Marissatiro juga optimis jika Pemkab Bekasi mampu mencapai target yang diberikan oleh Pemerintah Pusat yang menargetkan angka stunting turun diangka 14 persen pada tahun 2024.
Apalagi, Pemkab Bekasi mencatat angka stunting dan kemiskinan ekstrem terus mengalami penurunan. Tahun 2021 angkanya stunting berada diangka 21 persen dan turun diangka 17,8 persen pada 2022.
“Jadi kalau melihat dari persentase target bapak presiden, Insya Allah Kabupaten Bekasi bisa mencapai target yang telah ditetapkan yaitu turun diangka 14 persen untuk stunting pada tahun 2024, bahkan lebih baik melalui koordinasi yang semakin kuat antar lembaga terkait dan keterlibatan seluruh stakeholder di Kabupaten Bekasi melalui penguatan CSR dan pentahelix kerjasama dengan Perguruan Tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat lewat Program KKN mahasiswa yg berbasis tematik penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim, saya akan mencoba untuk lebih giat lagi mengajak peran serta mereka,” katanya. (**)
Komentar