KOTA BEKASI – Kejadian banjir yang terjadi pada Selasa (4/3/2025) menyisakan pilu yang mendalam terutama yang berada di wilayah kawasan permukiman Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi yang merupakan salah satu wilayah banjir terparah.
Sebagaimana diketahui menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi terdapat 20 titik dari 7 Kecamatan Kota Bekasi terdampak peristiwa banjir tersebut. Terdiri dari Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.
Beberapa ruas jalan yang melintas wilayah tersebut juga dilaporkan mengalami lumpuh tak dapat dilalui kendaraan akibat jalan tergenang air cukup tinggi. Permukiman penduduk tergenang banjir hingga dua dan tiga meter, jembatan jalan amblas, air banjir juga memasuki gedung gedung pusat perbelanjaan, gedung sekolah dan fasilitas publik lainnya.
Salah satunya yang terdampak adalah SMAN 21 Kota Bekasi yang berada di kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih yang mengalami banjir empat meter hingga menyisakan atap gedung sekolah.
Wakil Kepala Sekolah Bidan Kesiswaan SMAN 21 Kota Bekasi, Lala Kadarsih mengungkapkan peristiwa banjir yang melanda sekolahnya tersebut menyisakan dampak yang parah karena air yang menggenang cukup tinggi.
Bahkan saat kejadian awal, Kepala Sekolah berusaha menyelamatkan harta benda sekolah namun tak terjangkau sehingga berada di atap sekolah hingga larut malam yang akhirnya berhasil di evakuasi oleh petugas SAR.
Lanjut ia mengatakan setelah banjir berangsur surut pihaknya tengah menghitung berapa jumlah aset sekolah yang rusak akibat terdampak banjir tersebut. Pertama ada buku buku pembelajaran yang berada di kelas maupun perpustakaan rusak. Kemudian peralatan elektronik pembelajaran seperti komputer, proyektor dan lainnya, selain itu meja kursi meubeler juga turut rusak termasuk ruang ruang kelas hingga ruang mushola.
“Yang jelas kalau ditanya dampaknya, sekolah kami ya parah total. Jadi ada ruangan yang memang kita sekat, itu juga ambruk, termasuk ruangan mushola. Kerusakan terparah yaitu PC komputer yang biasa siswa gunakan, kurang lebih ada 15 sampai 20 unit yang ada di ruangan lab dan pen tablet, itu juga sama semuanya habis terendam, “ ujar Lala
Selain itu Wakepsek Lala mengatakan adapun beberapa aset sekolah yang terdampak disebutkan tersebut yaitu yang saat ini sudah terlihat. Selain itu peralatan elektronik lainnya seperti proyektor di setiap ruangan kelas juga seluruhnya rusak.
Selanjutnya pihaknya telah mengambil langkah dengan melaporkan aset barang sekolah yang mengalami kerusakan akibat dampak banjir tersebut melalui sistem online ke Dinas Pendidikan Jawa Barat.
“Kerusakan barang sudah dilaporkan kemarin melalui online, kita sudah laporkan. Untuk detail itemnya berapa banyak kita tidak ada, cuma kita hanya sampaikan secara garis besar seperti itu ke dinas kurang lebih 90 persen kerugian materil, “ terangnya
Ia menyebut selanjutnya untuk proses kegiatan belajar mengajar siswa yang saat ini tengah memasuki masa ujian sekolah. Pihaknya telah menerima saran saat WakiL Presiden RI, Gibran Rakabuming melakukan tinjauan ke sekolah.
“Tadi pas ada kunjungan Mas Wapres ke sini, beliau menyarankan agar ujian sekolah tetap diselenggarakan. Jadi beliau nanti dengan timnya yang akan mencari tempat untuk anak-anak ujian, “tandasnya
Pihaknya berharap peristiwa banjir yang mengakibatkan dampak kerusakan di SMAN 21 Kota Bekasi tidak kembali terulang. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat juga dapat memperhatikan dengan menyediakan lahan dan gedung yang permanen karena hingga kini lahan sekolah masih menumpang.
“Jadi kan kalau seperti ini kerugian kita sudah berkali kali. Mungkin nanti dari Dinas Provinsi dapat bisa merealisasikan tanah untuk lahan sekolah yang layak, yang mungkin tidak perlu sewa apa lagi banjir, “tutupnya. (dru)
Komentar