KOTA BEKASI — Menteri Agama Prof. Dr. Nasaruddin Umar bersama Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf, secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Konsolidasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2025, di Asrama Haji Bekasi-Jawa Barat di Jalan Kemakmuran, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/4/2025).
Selain itu pada pembukaan Rakernas juga turut dihadiri beberapa pejabat diantaranya Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Kepala BPKH, Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron Ambari, serta jajaran pimpinan dan pejabat dari Ditjen PHU dan lembaga terkait lainnya.
Menteri Agama, Prof Dr Nasaruddin Umar menyampaikan pihaknya mengajak semua jajarannya untuk bekerja sebagai pekerja atau amil-amil yang benar secara utuh dalam melayani para jamaah haji.
Lanjut kata dia, dirinya mengaku bersama jajarannya dalam hal ini tidak ada niat sekadar pencitraan melainkan bekerja untuk melaksanakan demi suksesnya terselenggaranya ibadah haji tahun 1446H/2025M.
“Insya Allah jemaah haji Indonesia tidak akan merepotkan Pemerintah Arab Saudi dan tidak akan juga merepotkan Panitia Penyelenggara Ibadah haji. Kita di sini berasal dari banyak komponen lintas Departemen diantaranya Departemen Agama, Kesehatan, Imigrasi, termasuk BP Haji. Bukan hanya juga gedungnya bersama, tetapi mari hati kita juga bekerja bersama-sama, “ ujar Prof Dr. Nasaruddin saat memberikan sambutan
Tambahnya ia juga mengajak agar seluruh komponen terkait dapat bekerja sama dan tidak saling menyedot energi satu sama lainnya. Dengan itu bahwa jaminan keamanan bagi warga negara Indonesia untuk menjalankan ibadah haji dan umroh terjamin negara sesuai perundang-undangan.
“Meski dinamika penyelenggaraan ibadah haji setiap tahunnya selalu berkembang. Pada 2025 Indonesia sendiri diketahui mendapatkan kouta haji dari Pemerintah Arab Saudi sebanyak 221.000 orang, “ jelas Nasaruddin
Dengan mengusung tema “Haji Ramah Lansia dan Disabilitas” pada penyelenggaraan ibadah haji 2025. Tema itu dipilih diharapkan dapat menciptakan layanan yang lebih inklusif bagi para jemaah haji penyandang disabilitas.
Selain itu ia menyatakan pihaknya juga melibatkan beberapa lembaga lainnya seperti BPK, DPR, termasuk media massa untuk memberikan masukan dalam hal pengendalian dan pengawasan demi suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025.
Terpisah, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochammad Irfan Yusuf menambahkan bahwa Rakernas ini merupakan bagian dari ikhtiar bersama bagi seluruh pemangku kepentingan guna menyempurnakan pelayanan haji secara menyeluruh.
“Kita tidak hanya sedang menata sistem, tetapi juga merajut niat dan pengabdian untuk menjadi pelayan yang amanah bagi jutaan hati yang berserah menuju Baitullah,” ujar Gus Irfan yang akrab disapa.
Ia juga menegaskan bahwa peningkatan profesionalisme dalam setiap rantai penyelenggaraan haji adalah sebuah keniscayaan. Menurutnya, para pemangku kepentingan perhajian khususnya di tingkat wilayah, Kota, dan Kabupaten harus menjadi ujung tombak dalam menghadirkan pelayanan terbaik.
“Kita harus memastikan bahwa setiap titik layanan menyentuh kebutuhan jemaah secara langsung, dengan standar yang terukur dan berorientasi pada kenyamanan serta kualitas terbaik” imbuhnya.
Lebih lanjut Gus Irfan menambahkan bahwa mulai tahun 2026, BP Haji akan mengemban tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan ibadah haji nasional. Hal ini merupakan amanat langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sekaligus menjadi momentum penting guna memperkuat sistem layanan haji yang efisien, aman dan nyaman.
Menanggapi percepatan transformasi layanan haji yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi, Gus Irfan menyatakan bahwa Indonesia harus merespons tantangan tersebut secara cepat dan terukur.
“Kita harus efisien dan adaptif, memberikan layanan yang setara tanpa kehilangan ruh pelayanan. Kita ingin menjadi institusi yang profesional namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pengabdian suci kepada para tamu-tamu Allah,” tandasnya.
Sebagai informasi Rakernas Konsolidasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2025 mengusung tema “Mengokohkan Sinergi, Menyempurnakan Layanan Haji” berlangsung selama tiga hari yang dimulai dari 23 – 25 April 2025. Dengan diikuti para peserta dari BP Haji, Dirjen PHU Kemenag, Kanwil Kemenag se-Indonesia, UPT, serta mitra Kementerian dan Lembaga terkait. (red bph/ris)

Komentar