CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi siap membuka peluang ekspor bagi para petani rempah-rempah di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi. Selama ini, para petani rempah seperti kencur, jahe, lengkuas dan lainnya, terkendala memasarkannya langsung dan memilih menjual hasil panennya ke para tengkulak.
“Kita akan pertemukan dengan pengekspor karena kendala mereka itu pasar. Kadang pasar lokalnya tidak cukup menampung produksinya. Bahkan mereka menjualnya ke tengkulak yang sebagian besar keuntungannya dirasakan tengkulak daripada petaninya,” jelas Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan setelah mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengenalian Inflasi tahun 2021, bersama Presiden Joko Widodo yang diselanggaran secara virtual di Command Center Gedung Diskominfosantik Kabupaten Bekasi pada Rabu (25/08).
Pemkab nantinya akan memfasilitasi langsung para petani rempah dengan eksportir. Sehingga diharapkan para petani mendapatkan harga lebih tinggi dari harga yang telah ditetapkan para tengkulak untuk setiap penjualan hasil pertaniannya itu.
“Nanti kami akan datangkan pelaku ekspor, kami berharap mereka mendapatkan harga yang lebih tinggi, mereka tidak tahu karena belum tahu chanelnya, jadi kita akan pertemuan petani lengkuas dengan eksportir rimpang yang ada di Kabupaten Bogor,” jelasnya. (IB)
























Komentar