oleh

Merajut Sinergi Industri dan Pemerintah: Langkah Strategis Bekasi Menuju Masa Depan yang Lebih Sejahtera

CIKARANG PUSAT — Di tengah lanskap hijau Jababeka Golf and Country Club yang asri, deretan kursi tersusun rapi, menyambut hadirnya para tokoh penting dari dunia industri dan pemerintahan. Hari itu, bukan sekadar ajang pertemuan biasa. Ada semangat baru yang terbangun—sebuah tekad untuk menyatukan langkah demi masa depan Kabupaten Bekasi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, hadir langsung memimpin Rapat Koordinasi bersama jajaran manajemen PT Jababeka Infrastruktur, kepala perangkat daerah, dan perwakilan pelaku usaha di kawasan industri. Forum ini menjadi penanda kuatnya niat bersama dalam membangun komunikasi yang lebih erat antara pemerintah dan dunia usaha—dua pilar utama pembangunan daerah.

“Ini bukan sekadar silaturahmi,” ujar Bupati Ade dalam sambutannya. “Tetapi ruang penting untuk memperkuat kolaborasi dan menyamakan visi demi kesejahteraan masyarakat.”

Jababeka: Jantung yang Memompa Ekonomi Daerah

Tak dapat disangkal, kawasan industri Jababeka telah menjelma menjadi tulang punggung ekonomi Kabupaten Bekasi—bahkan nasional. Puluhan ribu tenaga kerja menggantungkan harapan di kawasan ini, sementara roda produksi terus berputar tanpa henti, menghasilkan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dalam forum yang berlangsung hangat dan penuh diskusi itu, Bupati Ade menyampaikan apresiasi kepada PT Jababeka Infrastruktur atas inisiatif menyelenggarakan rakor. Menurutnya, sinergi antara pemerintah dan pelaku industri harus terus dijaga dan diformalisasi dalam bentuk kebijakan yang saling menguatkan.

“Kabupaten Bekasi adalah jantung industri nasional,” tegasnya. “Dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar pembangunan yang kita lakukan benar-benar berdampak bagi masyarakat.”

Dari Infrastruktur hingga SDM: Menatap Masa Depan yang Holistik

Tidak hanya bicara soal ekonomi dan produksi, forum ini juga menggali isu-isu strategis yang selama ini menjadi tantangan bersama. Penguatan layanan dasar di kawasan industri, percepatan pembangunan infrastruktur penunjang, penyederhanaan perizinan, hingga optimalisasi program Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi sorotan utama.

Bupati Ade secara khusus menekankan pentingnya “corporate citizenship”—yakni peran aktif industri dalam membangun lingkungan sosial di sekitarnya. Ia mendorong agar CSR tidak sekadar menjadi formalitas, melainkan benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

“Investasi pada manusia adalah bentuk investasi jangka panjang paling strategis,” ujarnya. Ia pun menyoroti pentingnya pengembangan pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan kerja, agar generasi muda Bekasi mampu bersaing di era Industri 4.0.

Bangkit, Maju, Sejahtera: Mimpi Bersama Kabupaten Bekasi

Di akhir forum, suasana terasa lebih dari sekadar formalitas birokrasi. Ada semangat kolektif yang muncul—sebuah keyakinan bahwa dengan komunikasi dan kolaborasi yang baik, Kabupaten Bekasi tak hanya bisa menjadi pusat industri, tapi juga tempat tinggal yang nyaman dan manusiawi.

“Mari kita jaga semangat kebersamaan ini,” pungkas Bupati Ade. “Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, saya optimis Bekasi dapat menjadi daerah yang tidak hanya maju secara industri, tetapi juga unggul dalam kualitas hidup warganya.”

Dan hari itu, di tengah hijaunya hamparan lapangan golf Jababeka, sebuah langkah kecil tapi berarti telah diambil—menuju Bekasi yang bangkit, maju, dan sejahtera. (**)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed