KABUPATEN BEKASI – Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Ustd Nuryasin dari Fraksi PKS, menanggapi rencana pendirian kantor Kelurahan Jatimulya di atas lahan fase yang berlokasi di dekat Masjid Raya Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan.
Dalam keterangannya, Nur Yasin menyatakan secara prinsip dirinya mendukung pembangunan kantor Kelurahan baru, mengingat kondisi kantor Kelurahan saat ini sudah tidak memadai. Namun ia menekankan perlu ada penyelesaian terlebih dahulu terhadap persoalan di masyarakat yang muncul terkait lokasi pembangunan.
Menurut Nur Yasin, lahan yang direncanakan merupakan tanah fasos fasum yang dulunya sempat dimanfaatkan untuk kepentingan komersial. Namun karena adanya protes dari masyarakat dan jamaah Masjid Raya Jatimulya, lahan tersebut kemudian dialihfungsikan menjadi ruang terbuka dan dikelola oleh DKM serta yayasan masjid. Oleh sebab itu, muncul keberatan dari sebagian warga terhadap rencana pendirian kantor Kelurahan di lokasi tersebut.
“Saya tidak menolak pembangunan, tetapi harus dipertimbangkan dampak positif dan negatifnya. Kita ingin membangun tanpa menimbulkan gejolak di masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan masih ada tanah fasos fasum lain yang belum digunakan dan dinilai lebih layak untuk dijadikan lokasi kantor Kelurahan. Dalam kunjungan kerja Komisi I ke RW 16 Pondok Timur Indah, diketahui ada tanah fasos fasum yang disewakan untuk kegiatan komersial yang disebut tidak sesuai dengan peraturan.
Nur Yasin mengingatkan agar pemerintah daerah dan semua pihak mempertimbangkan kembali lokasi pembangunan agar tidak menimbulkan konflik. Ia mengutip prinsip fikih, “dar’ul mafasid muqaddamun ‘ala jalbil mashalih”, yang berarti menolak kerusakan harus didahulukan daripada mengambil manfaat.
“Kita ingin membangun Bekasi yang harmonis, sesuai dengan visi dan misi Bupati. Jangan sampai ada tragedi, mari kita bangun Bekasi dengan pikiran jernih agar Bekasi bangkit, maju, dan sejahtera,” tutupnya. (**)
Komentar