JAKARTA – PT. Edena Capital Nusantara dari EDENA Group pada hari ini mengkonfirmasi percepatan peluncuran bursa Security Token Offering (STO) pertama di Mesir, menyusul kunjungan strategis pimpinan Bayt El Khebra Group (Grup BEK) Mesir ke Seoul.
Dalam delegasi tingkat tinggi tersebut melakukan perjalanan khusus ke Korea guna memajukan implementasi kemitraan, dengan konfirmasi peluncuran pada Q4 2025 dan potensi percepatan ke Q1 2026.
Pada kesempatan itu, Delegasi Mesir dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Ibrahim Mahlab (Direktur Eksekutif Grup BEK) dengan didampingi Mohamed Khaled Abdallah (Wakil Ketua BEK) dan Mohamed El-Sebely (CEO BEK Financial).
Mereka bertemu dengan pimpinan EDENA termasuk CEO Wook Lee dan Direktur Sanghyun Lee, Yoo Sun Hwan, serta Kang Woong Sik. Kehadiran Khaled Abdel Rahman, Duta Besar Mesir untuk Korea menggarisbawahi bahwa pentingnya strategis di tingkat Pemerintahan.
Sebagaimana diketahui kemitraan dengan grup keuangan terkuat Mesir Bayt El Khebra Group (Grup BEK), didirikan tahun 1949, merupakan salah satu konglomerat jasa keuangan terbesar dan paling berpengaruh di Mesir. Dengan operasi mencakup investment banking, pengembangan infrastruktur, dan proyek real estate bernilai ratusan miliar, BEK telah membentuk ekonomi modern Mesir.
Di bawah kepemimpinan mantan Perdana Menteri Ibrahim Mahlab yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri ke-35 Mesir, sebelumnya memimpin Arab Contractors dalam mega proyek termasuk perluasan Terusan Suez BEK yang memiliki akses langsung ke lingkaran penasihat Presiden dan jaringan Pemerintah regional di 70 negara.
“Kemitraan dengan Grup BEK mengangkat EDENA ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sekuritas digital global,” ujar Wook Lee, CEO EDENA Group dalam keterangan resminya, Kamis (11/9/2025).
“Keahlian kami yang terbukti dalam pasar karbon, inovasi keuangan digital, dan operasi multi yurisdiksi. Dikombinasikan dengan pengaruh regional BEK yang tak tertandingi, memposisikan kami untuk memimpin transformasi keuangan pasar berkembang,” ucap Wook Lee.
Sementara itu, mantan Perdana Menteri Mahlab dalam diskusinya menyampaikan tokenisasi real estate tetap menjadi fokus utama dengan pengembangan Cairo senilai $250 juta yang telah diamankan. Penekanan Mesir yang berkembang pada kredit karbon melalui inisiatif terbaru Otoritas Regulasi Keuangan memposisikan aset lingkungan sebagai penawaran utama bersama.
“Mesir berposisi strategis untuk menjadi pusat kekuatan kredit karbon Afrika sambil mempertahankan dominasi real estatenya,” kata mantan PM Mahlab.
“Platform STO kami akan melakukan tokenisasi baik real estate premium maupun kredit karbon. Menciptakan peluang investasi yang belum pernah ada sebelumnya untuk pasar global sambil mendukung tujuan ekonomi dan lingkungan Mesir,” terang mantan PM Mahlab.
CEO BEK Financial, Mohamed El-Sebely menambahkan fokus terbaru Pemerintah Mesir pada pasar karbon sukarela selaras sempurna dengan keahlian EDENA dalam tokenisasi aset lingkungan. Menurutnya, dampak transformatif untuk operasi Indonesia bagi peluncuran PT Edena Capital Nusantara di Indonesia dengan kemitraan Mesir memberikan keuntungan transformatif.
Adapun lintasan pertumbuhan strategis kemitraan menargetkan ekspansi berdasarkan permintaan pasar diantaranya sebagai berikut,
2025-2026: $10 miliar aset tertoken (real estate, infrastruktur, kredit karbon)
2026-2027: $50 miliar volume transaksi
2027: $100 miliar aset dalam pengelolaan
2028-2030: Ekspansi ke 20+ negara Afrika
“Proyeksi ini mencerminkan pertumbuhan realistis berdasarkan pipeline dan persetujuan regulasi yang ada,” tegas Sanghyun Lee, Direktur EDENA Group.
“Sebagai gerbang teregulasi utama yang menghubungkan pasar ASEAN dan MENA, kami diposisikan untuk pertumbuhan yang signifikan namun berkelanjutan,“ sambung Sanghyun Lee.
Dirinya menilai keunggulan strategis Aliansi EDENA-BEK dapat memanfaatkan keunggulan kompetitif unik. Tercatat posisi strategis Mesir mengendalikan 12 persen perdagangan global melalui Terusan Suez dengan hubungan institusional 76 tahun BEK di Timur Tengah dan Afrika.
Keunggulan operasional EDENA di berbagai yurisdiksi regulasi salah satunya yakni dukungan Pemerintah gabungan dari Cairo hingga Jakarta.
Adapun jadwal implementasinya diantaranya yaitu,
Juli 2025: Dibentuknya kemitraan strategis dengan Grup BEK.
September 2025: Pertemuan Seoul untuk finalisasi detail operasional (saat ini).
Q4 2025: Peluncuran lunak dengan investor institusi.
Q1 2026: Peluncuran publik penuh.
2026-2027: Ekspansi di wilayah MENA dengan jaringan BEK.
“Kemitraan ini melampaui usaha keuangan tradisional,” kata Wook Lee.
“Kami membangun infrastruktur untuk kerja sama selatan-selatan, yang memungkinkan aliran modal langsung antara pasar berkembang tanpa intermediasi Barat,“ sambung Wook Lee.
Sekilas tentang EDENA Group
EDENA Group mengoperasikan bursa sekuritas digital di berbagai yurisdiksi, mengembangkan platform yang disetujui Pemerintah untuk tokenisasi aset riil termasuk real estate, kredit karbon, dan proyek infrastruktur. Grup ini memungkinkan investasi minimum dari $10 dan kemampuan perdagangan 24/7, dengan operasi yang berkembang di seluruh wilayah ASEAN dan MENA.
Sementara tentang Bayt El Khebra Group (Grup BEK) yaitu didirikan tahun 1949, Bayt El Khebra Group merupakan konglomerat jasa keuangan terutama Mesir. Di bawah kepemimpinan mantan Perdana Menteri Ibrahim Mahlab sebagai Direktur Eksekutif, BEK telah berperan penting dalam proyek-proyek bersejarah Mesir termasuk perluasan Terusan Suez, Ibu Kota Administratif Baru, dan pengembangan infrastruktur besar di seluruh wilayah. (ris)























Komentar