CIKARANG — Lebih dari 200 atlet dari berbagai negara menampilkan aksi spektakuler dalam ajang Jababeka Go Asia: The 7th Asian Dragon & Lion Dance Championship yang digelar di President University Convention Center, Cikarang, pada 18–20 Oktober 2025. Kompetisi bergengsi tingkat Asia ini menjadi magnet budaya dan olahraga yang mempertemukan peserta dari Macau, Hong Kong, Tiongkok, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Malaysia.
Ajang ini terselenggara berkat kolaborasi antara Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI), Dragon & Lion Dance Federation of Asia, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan PT Jababeka Tbk sebagai tuan rumah.
Pembukaan acara yang berlangsung pada 17 Oktober turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya President Director PT Graha Buana Cikarang Ivonne Anggraeni, Head of Township Division PT Graha Buana Cikarang Albert Mulyono, Kapolsek Cikarang Timur AKP Sugiharto SH, PLT Kepala Dinas Pariwisata H. Dede Mauludin, HS. S.STP., MM, Ketua Umum PLBSI Prof. Dr. Nurdin Purnomo, serta perwakilan dari Kemenpora dan Pemprov DKI Jakarta.
“Kami percaya keberagaman merupakan kekuatan. Di Jababeka, masyarakat dari berbagai latar belakang hidup berdampingan secara harmonis. Melalui kompetisi ini, kami ingin merayakan keberagaman budaya sekaligus mendukung perkembangan olahraga barongsai,” ujar Ivonne Anggraeni, President Director PT Graha Buana Cikarang.
Barongsai dan tarian naga yang berasal dari Tiongkok ribuan tahun silam kini telah berkembang menjadi olahraga dan hiburan festival internasional. Sejak 2013, cabang ini diakui secara resmi sebagai olahraga nasional maupun internasional.
Menurut Ivonne, ajang Jababeka Go Asia tidak hanya menjadi panggung unjuk kebolehan para atlet, tetapi juga berpotensi besar mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan Jababeka.
“Kami optimistis kegiatan ini dapat memperkuat posisi Jababeka sebagai destinasi wisata dan pusat kegiatan internasional,” tambahnya.
Jababeka: Kota Mandiri dengan Ekosistem Global
Didirikan sejak 1989, Kota Jababeka Cikarang kini berkembang menjadi kawasan mandiri modern yang menampung lebih dari 2.000 perusahaan nasional dan internasional dari berbagai negara seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok. Dengan keberagaman penduduk dan budaya, kawasan ini tumbuh sebagai kota inklusif sekaligus pusat bisnis terbesar di Asia Tenggara.
Jababeka juga tengah mengembangkan destinasi wisata unggulan, seperti Jababeka Factory Outlet, yang menjadi wisata edukasi industri pertama di Indonesia. Selain berbelanja produk lokal dan internasional, pengunjung dapat mempelajari proses produksi industri secara langsung.
Dari sisi pendidikan, kehadiran President University dan berbagai lembaga pendidikan bertaraf internasional menjadikan Jababeka sebagai destinasi akademik bagi pelajar dari dalam dan luar negeri.
Dukungan infrastruktur modern—mulai dari akses tol strategis, pembangkit listrik, instalasi pengolahan air bersih dan limbah, Cikarang Dry Port, hingga fasilitas hunian dan gaya hidup—menjadikan Jababeka sebagai kawasan industri sekaligus tempat tinggal ideal.
“Dengan infrastruktur komprehensif, komunitas internasional, dan ekosistem bisnis yang solid, Jababeka adalah destinasi tepat untuk membangun masa depan—baik sebagai tempat tinggal, berbisnis, maupun berinvestasi,” tutup Ivonne. (**)
























Komentar