CIKARANG PUSAT – Sudah menjadi biasa menjelang bulan suci Ramadan kenaikan bahan kebutuhan pokok masyarakat naik. Agar harga tak melambung tinggi, masyarakat diminta agar membeli barang kebutuhan pokok sesuai dengan kebutuhan saja atau jangan panic buying.
“Mudah-mudhaan dengan pertemunan ini dilakukan upaya oleh berbagai pihak terutama jajaran pemerintah daerah masing-masing khususnya di Kab bekasi,” ujar Deputi Direktur kantor perwakilan BI Jabar, Taufik Saleh setelah rakor pengendalian inflasi daerah di Pemkab Bekasi beberapa waktu lalu.
Taufik yang menjadi pembicara pada rakor tersebut menjelaskan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah daerah. Pertama memastikan pasokan di pasar mencukupi, memastikan harga tidak bergejolak atau terlampau tinggi, menyadarkan masyarakat melalui komunikasi efektip seperti media social, elektronik, tv dan radio.
Dengan media masa, pemerintah dareah dapat mengabarkan ke masyarakat bahwa pemerintah daerah siap mengamankan pasokan pangan strategis di masing-masing daerah.
“Menyadarkan masyarakat tidak perlu panic buying, belanja berlebihan, semua kebutuhan pangan dalam kondisi cukup silahkan belanja sewajarnya, dengan demikian harga menjadi stabil dan tidak terjadi gejolak harga,” ujarnya.
Menurutnya, kenaikan harga menjelang Ramadan terjadi karena tingginya permintaan. Berbeda dengan situasi sebelum Ramadan dimana komoditas pangan tidak banyak dibutuhkan dan berbeda dengan kondisi menjelang idul fitri.
Dia mencontohkan seperti tepung terigu, gula dan pemain pemanis untuk dibuat kue. Bahan pangan tersebut banyak dibutuhkan dibulan suci Ramadan. “Misalnya masyarakat banyak menjadi pedagang kua, nastar, putri salju dan itu meningkatkan permintaan gandung, terigu, gula dan lainnya,” jelasnya.
Katanya, jika pasokan pangan tersebut tidak mencukupi di pasaran maka dapat dipastikan harganya akan meningkat. Pemerintah akan turun tangan jika kenaikan harga terjadi dalam kondisi normal dan sebaliknya pemerintah akan turun tangan jika persentasi kenaikannya diatas kewajaran.
“Jadi upaya kita menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektip dalam mengendalikan inflasi harus terus dilakukan, kakrena pada saat ini berbagai komodistas telah mulai meningkat harganya, seperti daging ayam ras, sapi gula pasri, minyak goreng, telur dan komoditas pangan,” tandasnya. (IB)






















