oleh

Legislator Jabar Faizal Hafan Farid Minta Tingkatkan Daya Beli Masyarakat Jelang Lebaran

-POLITIK-146 BACA

BANDUNG – Anggota DPRD Jawa Barat, Faizal Hafan Farid meminta pemerintah memiliki terobosan agar dapat meningkatkan kembali daya beli masyarakat. Saa ini, daya beli masyarakat menurun seiring dengan dengan belum stabilnya harga beras di pasaran.

Legislator Jawa Barat itu menilai, jika program pasar murah yang digelar disejumlah Kabupaten dan Kota telah berhasil menurunkan sejumlah bahan pokok. Namun, belum sepenuhnya menstabilkan harga sembako seperti beras ke harga seperti semula.

Misalnya saja Pemerintah Kabupaten Bekasi beberapa kali menggelar operasi pasar murah guna menstabilkan kenaikan sejumlah bahan pokok.

“Ada bebrapa tempat dimana harga meningkat, di situ pemerintah melakukan operasi pasar,” katanya.

Meskipun operasi pasar murah itu dapat meredam kenaikan sejumlah bahan pokok namun belum sepenuhnya mengantisipasi lemahnya daya beli masyarakat. Sehingga, persoalan yang harus dilakukan pemerintah yaitu meningkatkan kembali daya beli masyarakat.

“Ya persoalannya sekarang daya beli masyarakat menurun,” katanya.

Menurunnya daya beli masyarakat dipicu dengan harga sejumlah bahan pokok seperti beras yang belum normal diharga awal yaitu Rp 12 ribu per kilo.

Politisi PKS itu menjelaskan jika Bulog telah menyiapkan 119 ribu ton beras untuk antisipasi kenaikan dan kelangkaan menjelang lebaran tahun ini.

Ada dua program yang akan digelontorkan Pemprov Jabar di antaranya stablisasi harga pangan dan operasi pasar murah. Namun sayang, anggaran untuk program stabilisasi harga pangan sebesar Rp 10 miliar.

“Skup tidak besar, Dinas Ketahanan Pangan Jabar hanya menganggarakan Rp 10 miliar untuk operasi pasar, Tentunya tidak mengcover stabilisasi harga kebutuhan pokok,” jelasnya.

Utamanya, Bulog Jabar dapat menstabikan harga lebih progress lagi sehingga memicu daya beli masyarkat normal. (**)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed