ASPHRI Gelar Rakernas Ke-II Dihadiri Menteri Ketenagakerjaan RI

PEMERINTAHAN1,164 BACA

KABUPATEN BEKASI – Asosiasi Praktisi Human Resource Indonesia (ASPRHI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kedua di Java Palace Hotel Jababeka, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Sabtu (28/06/2025).

Rakernas Kedua ASPHRI ini dihadiri langsung oleh menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Prof Yassierli, Ph.D, Perwakilan Pengusaha, Perwakilan Serikat Pekerja dan seluruh anggota pengurus ASPHRI.

Ketua Umum ASPHRI, Yosminaldi mengatakan bahwa, ASPHRI sendiri memang mengadakan rapat dua kali dalam satu tahun. rapat ini untuk menerima laporan dari 6 bidang kerja yang dimiliki oleh ASPHRI.

Yosminaldi juga mengatakan bahwa di Rakernas Kedua ini akan mengevaluasi program kerja selama satu semester. hasilnya akan dinilai oleh tim penilai dan tim penilai yang bersifat independen.

“Dan akan memilih bidang mana yang standar dan bidang mana yang gagal dan nanti akan di berikan reward,” katanya.

Masih Kata Yosminaldi, Selain menerima pemaparan program kerja yang sudah dilaksanakan pada Rakernas Kedua ASPHRI. Nanti akan mendengarkan program kerja yang akan dilaksanakan oleh setiap bidangnya dan nanti akan dipaparkan di akhir tahun.

“Alhamdulillah pada Rakernas ini selama 17 tahun ASPHRI berdiri dengan perjuangan yang luar biasa kita bisa menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan dan kami juga mengundang semua stakeholder ketenagakerjaan mulai dari perwakilan pengusaha, Perwakilan Serikat Pekerja dan Akademisi,” jelasnya.

“Kita juga memiliki gagasan yaitu Tripartit Plus atau Pentapartit. kenapa? karena tidak cukup hanya pengusaha dan pekerja karena ini tidak akan ada penyelesaian suatu masalah, karena ini bisa melihat suatu permasalahan antara pekerja dan pengusaha sehingga kita bisa mencari solusi dengan mencari jalan tengahnya dengan Praktisi SR,” jelasnya.

Terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sendiri Yosminaldi mengatakan bahwa tindakan PHK merupakan tindakan paling akhir dan diusahakan harus dihindari. Namun seandainya apabila adanya tindakan PHK perusahaan harus ikuti aturan pemerintah atau ketenagakerjaan dengan memberikan hak karyawan yang terkena PHK, namun dirinya berharap tidak ada PHK.

Yosminaldi juga berharap agar pemerintah bisa terus menarik investasi yang lebih banyak lagi untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi sehingga terciptanya ekonomi yang baik.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Prof Yassierli, Ph.D menjelaskan untuk jumlah penyerapan tenaga kerja sendiri Yassierli sudah ada di data Sakernas. Bahkan, pihaknya sudah melakukan survey sebanyak dua kali dalam satu tahun. Selain penyerapan sendiri ada angka yang diakui secara Internasional adalah tingkat pengangguran.

Hasil survey yang dimulai sejak Agustus 2024 hingga Februari 2025 tingkat pengangguran mengalami penuruna. Tantangan terbesar kedepan adalah menghadapi Sakernas pada bulan Agustus 2025 karena bersamaan adanya kelulusan anak–anak dari tingkat SMA sederajat yang pastinya bukan hanya tantangan untuk ketenagakerjaan tetapi untuk pemerintah, dan semoga saja pada bulan Agustus nanti bisa terlihat hasilnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed